ceritainspiratif tentang seseorang yang bangkit dari depresi Dikisahkan bahwa ada seorang ayah yang sempat kehilangan anak laki-lakinya. Namanya seorang ayah, tentu saja akan sangat terluka ketika buah hati yang begitu disayangi tiba-tiba pergi meninggalkannya terlebih dahulu menjemput maut. Nahpada kesempatan ini kami ingin berbagi beberapa kumpulan cerita rohani Kristen buat anak sekolah minggu maupun orang dewasa yang mengharukan, membuat hati kita tersentuh dan tentunya sangat menginspirasi. Langsung saja simak cerita-cerita di bawah berikut ini. Cerita Rohani Mengharukan: Surat untuk Mama Sallyberkata, "Jimmyku mempunyai hati emas, selalu memikirkan orang lain dan selalu ingin membantu orang lain sebisanya". Sally berjalan keluar dari rumah sakit anak-anak itu untuk untuk yang terakhir kalinya setelah dia menghabiskan waktu selama 6 bulan disana. Oke tanpa basa basi kembali, silahkan simak cerita rohani Kristen terbaik tentang kehidupan berjudul penyesalan hidup yang akan kami tuliskan di bawah ini. Silahkan disimak. Cerita Rohani Kristen Tentang Kehidupan: Penyesalan Hidup. Bagi seorang Martin Yehezkiel, rekan adalah segalanya. Untukmerayakan hari ulang tahun perkawinan mereka yang ke 25, sepasang suami-istri pergi makan malam bersama di sebuah restoran. Seusai makan, sang suami mengeluarkan dari saku bajunya sebuah hadiah untuk sang istri : sebuah kalung emas murni dengan liontin yang sangat indah dan antik. Liontin itu juga berpigura, yang bisa dibuka dan ditutup. Adapunyang akan kami bagikan pada kesempatan kali ini ialah sebuah cerita rohani Kristen yang mengharukan. Cerita harian singkat ini berjudul surat untuk mama. Sebuah cerita yang cukup terkenal sudah sejak lama. Namun, karena perkembangan teknologi dan membuat konten video semakin digandrungi, mungkin catatan seperti cerita rohani ini jarang digubris kembali. Padahal ia memiliki kisah yang snagat inspiratif dan mengharukan. pA6Gcxu. Setiap cerpen di bawah ini, berasal dari kisah yang benar-benar dialami. Dan saya menulisnya tanpa mencantumkan nama seseorang yang mengalami kehidupan seperti di dalam cerpen. Meskipun tidak sama persis seperti cerita mereka. Tetapi nilai rohani yang indah itulah yang penting melalui setiap cerita. Dan biarlah setiap cerita ini memperlihatkan kepada kita Tuhan yang bekerja melalui setiap kehancuran dan keadaan yang tidak menyenangkan dalam berdoa, kiranya setiap Cerpen yang sangat jauh dari sempurna ini, membawa Anda untuk merenungkan Yesus dan kuasa-Nya. Bahkan merenungkan salib dan kasih karunia yang melimpah-limpah yang hanya berasal TUHAN yang telah menyatakan diri-Nya melalui Alkitab. Cerpen Rohani Kristen Inspiratif Semakin Mengenal Yesus Apakah Kamu Memiliki Hubungan Dengan TUHAN?“Lihatlah diriku yang ada dalam penyesalan yang dalam tapi lebih tepatnya mengeluh sih. Ahh andai saja aku bisa melawan keinginan ayahku.” Yaa di sinilah dia sekarang dalam keluhan dan ia rasa hidupku yang paling sial di dunia ini. “Terkadang aku bertanya-tanya kepada Tuhan, mengapa ini menimpa aku, aku tidak suka dengan keadaan ini?”“Aku diam di sudut tempat tidurku dengan tetesan air mata, lelah ya, benar-benar lelah aku tidak tahu mau berbuat apa? Aku rasa jalani saja. Ya inilah yang bisa aku lakukan saat ini.”“Badanku rasanya remuk, rasanya mau menangis tapi tidak bisa tapi kadang nangis sihh. Yaa seringkali aku menangis di depan ayahku.”“Tapi sepertinya dia tidak peduli ahhhhhhhhh ayaku tidak sayang aku. Mungkin kalian sekarang penasaran siapa aku.”“Ya aku anak perempuan ayahku, ia seorang pelayan Tuhan yang memaksa anaknya untuk sekolah dan menjadi pelayan seperti Dia. “Begitulah yang terjadi pada anak seorang Pendeta, ini seperti kehidupan dinegeri dongeng. Di mana kehidupan ditentukan oleh seorang raja. Anak raja harus menjadi sangat sama dengan kehidupan mewah kerajaan dan menunjukkan bahwa ayahnya seorang raja.“Hanya hidupku sedikit berbeda” katanya. “Aku harus hidup keluar jauh dari rumahku. Ketika itulah aku sadar bahwa aku harus apa? Aku bahkan tidak tahu.”Ini keluhan seorang anak Wanita, yang bercita-cita dan ingin hidup sesuai keinginannya. Tapi apa yang terjadi pada dia selanjutnya. Mari kita lanjut ceritanya. Biar saya jelaskan. Pada suatu ketika dalam keluhan dan kelelahan dia memilih untuk berdoa dan bertanya pada Tuhan yang Ayahnya layani. Saya rasa kamu tahu, rata-rata sekolah Teologi di Indonesia harus tinggal di asrama. Inilah yang dia sangat benci, sangat benci bahkan memilih untuk mengeluh sepanjang perkuliahan dan sepanjang hidup baru yang ia jalani di kalangan kehidupan teologi. Dia seorang anak yang ceria pada dasarnya, tapi karena marah ia murung dan penuh keluh dalam dirinya. Bahkan seseorang anak baru pernah melihatnya untuk pertama kali. Orang ini bertanya-tanya pada dirinya, “sepertinya ada yang salah dengan Wanita ini? Yaaa paling karena paksaan maka berkuliah di sini makanya wajahnya sangat aneh terlihat bukan cuman penuh beban tapii juga dendam.” Ya itulah yang lelaki/anak baru itu katakan pada dirinya, yang berasumsi seenak kembali pada dia yang sedang berdoa. Dan setelah sekian lama menangis, memohon dan meminta kemurahan hati. Dari ayahnya untuk tidak tinggal di asrama. Ia sangat ingin tinggal di rumah dan pada akhirnya ia diijinkan untuk tinggal di rumah. Yang terpenting dari cerita ini, pertemuannya dengan Tuhan, ketika ia berdoa di ruang doa. Tuhan memberikan kepadanya suatu petunjuk. Bahwa ketika ia berkuliah di sana, bukanlah suatu kecelakaan maupun musibah. Tapi semua itu ada dalam rancangan Tuhan kehendak Tuhan yang adalah pemilik hidupnya. Ini adalah titik balik hidupnya yang dulunya peduli pada diri sendiri kini ia melihat betapa banyaknya orang yang binasa di luar anak Wanita ini memperhatikan, dan menangisi orang-orang yang tidak cinta pada Tuhan, mereka yang belum mengenal Yesus dan berdoa bagi mereka untuk kehidupan yang dapat mengenal Yesus dan begitu juga ketika ia melihat teman-temannya. Ia berdoa bagi mereka, ia mengasihi mereka dengan cara Yesus mengasihi jiwa-jiwa. Dia sadar betapa Injil sangatlah penting untuk direnungkan. Kini baik itu bekerja dan melayani bukan lagi tentang dirinya. Tapi tentang Yesus dan telah suatu ketika ia bertanya, “mengapa aku sekarang sangat peduli dengan orang-orang yang tidak mengenal Yesus? Padahal dulu yang aku pedulikan hanyalah kesenanganku, dan semuanya tentang aku yang bisa bersenang-senang.”Kehidupannya kini, dialihkan untuk benar-benar melihat kepada Yesus dan untuk melayani Yesus, ketika ia sadar ia berdosa dan kasih karunia itu masuk ke dalam dirinya. Ia benar-benar hubungan dengan Tuhan adalah prioritas utamanya sekarang, ia mengasihi Yesus dan bertekad untuk terus melayani Yesus dan menyangkal diri. Ya anak perempuan ini diubahkan oleh Allah ketika ia bertemu secara langsung dengan Allah yang telah membuangnya. Melalui doa-doa pribadi yang memang itu kehendak Graham berkata berkata, "seorang anak dilahirkan di garasi mobil tidak serta merta menjadi sebuah mobil. Begitu juga seorang anak yang dilahirkan di kalurga Kristen, tidak menjamin dirinta menjadi murid Yesus."Sangatlah penting untuk direnungkan bersama, melalui cerita ini kita belajar. Bahwa Tuhan memiliki cara untuk menghancurkan kita dan membawa diri kita kepada-Nya. Yang terpenting di sini, maukah kita bertanya pada Tuhan, maukah kita minta pada Dia, untuk menyatakan diri-Nya. Saya sangat yakin, ketika kita meminta pada Tuhan hal yang sangat esensial ini, yaitu meminta Ia menyatakan diri-Nya kepada kita, Dia dengan senang hati akan melakukannya dan membawa kita pada pertobatan. Untuk hidup bagi Dia, memiliki hubungan dengan Dia dan menjadikan kita dengan kita, meminta dan Dia menyatakan diri-Nya. Maka kita akan menemukan Dia karena kerelaan kehendak-Nya. Yesus telah disalibkan untuk membebaskan kita dari kutuk dosa ketika kita percaya kepada-Nya sebagai Tuhan kita dan juruselamat kita. Dan bersama Ayub kita dapat berkata dengan pujian dan ucapan 425-6 TB Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”Dihancurkan dan dijadikan BaruBertahun-tahun hidup sebagai seorang Kristen yang terlihat rohani. Ini membuatnya sangat bangga dengan dirinya sendiri. Beberapa orang dewasa bahkan memujinya, “lihat si anu dia sangat baik, dia anak yang rajin ke gereja.” Padahal di dalam dirinya yang paling dalam. Ia benci harus ke gereja hari ada pencarian yang dalam untuk mengenal Tuhan yang telah menciptakannya. Begitulah yang ia inginkan, pikirannya dan hatinya selalu dan selalu ingin mengetahui siapa Tuhan. "Bagaimana aku dapat semakin tahu tentang Dia". Sampai akhirnya ia membaca Alkitab dan terus membaca untuk melihat siapa Tuhan. Tapi. Semakin ia membelajari Alkitabnya, itu justru membawanya pada kehidupan yang memperjuangkan keselamatan. Berjuang untuk hidup lebih baik, lebih sopan di mata orang-orang. Hidupnya semakin munafik. Semakin sombong dan ia tahu tentang Tuhan dan pengetahuan itu tidak menjadikannya seseorang ramaja yang bertobat tapi justru ia hidup semaunya dan seringkali ia memanipulasi keadaan dengan semua pengetahuannya yang di satu titik, Allah menghajarnya dan membawa Dia untuk melihat dengan jelas setiap dosa, setiap kekurangan dan setiap keburukkan dirinya. Saat-saat di lembah kelam itulah ia bertobat dan kembali belajar untuk melihat Alkitab dari sudut pandang Injil dan mengerti bahwa apa yang Alkitab beritakan adalah tentang Yesus yang disalibkan. Pada titik inilah ia hidup dan berkomotmen untuk selalu berserah dan belajar untuk taat kepada Tuhan Yesus saja. Ia mengerti dan terus merenungkan bahwa Yesus adalah pemilik hidupnya. Semakin ia berserah semakin ia menemukan Tuhan sangatlah besar, mulia, kudus dan layak menerima semua pujian dan ia melayani dengan segala kemunafikannya, untuk kemuliaan dirinya, kini dengan penuh semangat ia mengakui setiap dosanya dan belajar untuk hidup dengan hati nurani yang murni. Untuk hidup benar-benar melayani Tuhan dan membawa orang-orang mengenal Yesus. Ia diubahkan oleh cerita ini, kita harus bersama-sama sadar. Ketika kita mempelajari Alkitab dengan cara pandang yang salah. Yaitu berpusat pada diri kita, pencapaian kita dan kehidupan kita. Maka kita akan menemukan diri kita sobong dengan segala pengetahuan kita, kita menjadi dingin dan enggan untuk mengasihi dengan marilah kita kembali pada cara pandang yang benar, yaitu melihat Alkitab dengan mata yang berpusat pada Yesus. Kita mempelajari Alkitab untuk mengenal Allah dan mentaati kehendak-Nya. Bukan lagi kita tapi Tuhan yang harus dikenal. Tidak semua lembah kelam itu jahat, justur lembah kelam, hati yang dihancurkan adalah jalan masuk untuk melihat kasih karunia yang besar. Dari Tuhan Yesus yang telah disalibkan dan segala pengetahuan yang berasal dari Tuhan dan segala kemegahan dan keindahan Tuhan saja yang mengikat hati dan pikiran kita sehingga hidup kita memiliki satu tujuan yaitu mengenal Dia, mengasihi Dia dan memperkenalkan Dia, Tuhan Yesus Korintus 105 FAYH Senjata ini dapat mengalahkan setiap perbantahan yang sombong, dan merobohkan setiap pikiran yang melawan Allah. Kami menangkap semua pemikiran manusia dan mengubah mereka menjadi taat kepada Berharga, Karena Mereka yang BerdoaIni cerita seorang anak kampung yang besar dalam kebebasan untuk bergaul di masa SMP dan SMA, ia tidak lagi berada di kampung. Melainkan pergi ke kabupaten kota untuk melanjutkan sekolah. Di kampung hanya ada SD, di kecamatan biasanya hanya ada SMP dan di kabupaten ada SMA. Namun tahun-tahun yang terus berlalu, di setiap kecamatan juga dibangun SMA. Ini tentang seorang anak kampung yang di mana orang tuanya dapat membiayai kehidupan sekolahnya di luar kampung. Ia mendapatkan fasilitas, seperti motor, rumah kos dan uang jajan yang cukup bahkan cukup untuk pada masa itu, ia gambar/ditato, telinga yang dilubangi. Yaa, jika tidak demikian tidak kerena. Namanya anak muda harus mencoba hal-hal yang benar-benar menantang. Hidupnya bebas dan ia berhenti sekolah. Peralihan dari SD ke SMP sampai ke SMA merupakan peralihan yang sangat rentan untuk hidup bebas dan mengekspresikan kehidupan dan sampai pada titik bahwa kehidupannya benar-benar ia sia-siakan. Sih anak muda ini pada akhirnnya mengamai sakit yang sangat sangat. Dan ia berdoa, “Tuhan, jika Engkau ingin menyembahkan saya sembuhkan saya dan saya akan memberikan hidup saya untuk melayanimu.”Demikianlah peralihan hidupnya, dari yang benar-benar nakal. Menjadi seseorang yang taat kepada Tuhan. Ada teman SDnya di mana dari mereka lulus SD sampai lulus SMA tidak pernah ada satu pun obrolan yang dilakukan. Tetapi sesuatu yang menakjubkan ketika dua orang ini bertobat. Pada akhir pertemuan mereka sebelum mereka melanjutkan kuliah untuk melayani bertemu di dalam suatu acara, kemp pemuda remaja kabupaten kota. Sih anak yang sakit ini dengan penuh semangat menyapa kawan SDnya yang dulu bahkan mereka pernah berkelahi adu kekuatan. Dengan penuh semangat ia bercerita dengan temannya ini dan berkata bahwa ia sudah bertobat dan bertemu waktu itu, teman SDnya dengan penuh heran melihat perubahan yang terjadi, dari gaya bicara yang sopan, dan bagaimana ia menyapa orang lain. Ini perubahan yang luar biasa dilakukan oleh Yesus dan sampai akhirnya sih teman SD ini bertanya. Bagaimana kamu bisa berubah?“Aku dulu sangat nakal, hanya membuh orang saja yang belum aku lakukan, mencuri dan perbuatan lain itu suka aku tekuni di semasa remaja. Sampai akhirnya Tuhan memberikan aku rasa sakit dan aku meminta Tuhan menyembuhkanku dan kesempatan kedua Tuhan berikan dan inilah aku sekarang ingin selalu hidup untuk melayani Tuhan.” Jelasnya.“kamu apa kabar, kita sudah 6 tahun tidak bertemu, kalaupun kamu ke kampung kita pasti tidak pernah mengobrol.” Lalu sih teman menjawab, “Yaaa kita sama-sama orang berdosa, mungkin di kampun aku tidak dikenal nakal, tapi ketika aku SMP, SMA teman-temanku tahu kenakalan yang aku lakukan.” Tuhan menangkap kedua pemuda ini, ini suatu kasih karunia yang sangat besar. Kehidupan yang Allah ubahkan merupakan suatu kesempatan untuk hidup bagi Dia dan menikmati Injil di dalam kasih karunia yang melimpah. Injil berkuasa mengubahkan hati yang keras menjadi lembut. Dari pemberontak menjadi taat, karena Injil pada dasarnya adalah cinta Yesus kepada manusia. Dan hari ini saya membawa Anda untuk bersama-sama mendoakan setiap anak muda yang hari ini terjerat dalam kepalsuan dari mana kenikmatan yang iblis tawarkan kepada mereka, merupakan kematian kekal yang mengerikan. Saya sangat yakin, keuda pemuda dari kampung ini adalah hasil doa dari orang-orang beriman yang cinta pada Tuhan dan jiwa-jiwa. Berdoalah untuk orang-orang yang ada disekitar Anda sekarang! Mintalah belaskasih Yesus, agar Dia memberikan kesempatan kepada orang-orang muda yang tersesat ini kesempatan untuk bertobat. Saya yakin doa inilah yang Tuhan kehendaki dan tidak ada doa yang lebih indah dari sebuah doa yang menghendaki pertobatan jiwa-jiwa, di mana jiwa-jiwa ini dibawa kepada Allah untuk dijerat oleh keindahan Injil dan kasih Tuhan yang doa mustahil kita dapat memenangkan orang muda, tanpa Di akita tidak akan mendapatkan pekerja Yesus yang setia dan taat. Saya yakin, karena Doalah saya hari ini bertobat dan karena doalah beberapa dari kami di dalam kasih terus saling menguatkan untuk melayani Tuhan sampai hari ini. Ada orang-orang yang berdoa untuk kami dan saya mengudang Anda untuk berdoa, berdoa bagi jiwa-jiwa. Agar Injil dan terus tersebar. Dan biarkan diri Anda menjadi seseorang yang juga menjadi jawaban doa. Untuk memberitakan Injil kepada mereka yang memang hari ini masih sesat dan menginginkan 157 TB Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan telah membaca dan teruslah bertumbuh untuk semakin mengenal Yesus. Di dalam kehidupan Kristen terdapat banyak cara, sarana yang dipakai Allah untuk menolong seseorang bertumbuh. Ia belajar tentang Allah melalui Kitab Suci yang sudah diwahyukan dan berkomunikasi denganNya di dalam doa. Tidak hanya itu, ia juga belajar dari orang-orang biasa yang dipakai dan yang hidupnya diubahkan oleh Allah. Untuk itu kehidupan Kristen adalah kehidupan yang belajar dan senang diajar. Salah satunya belajar mengenal Allah dan memperkokoh iman melalui kehidupan orang-orang yang telah diubahkan olehNya. Kisah-kisah di bawah ini juga dapat anda gunakan untuk ilustrasi khotbah dan cerita-cerita sekolah minggu, yang mana tentunya anda perlu sedikit bekerja keras - lagi untuk memperinci ceritanya agar mudah dipahami. Berikut cerita-cerita rohani, cek cek cek. Berawal Dari Sikap SkeptisGordon Liddy, seorang ajudan gedung pada masa jabatan Nixon, adalah murid dari filsuf Jerman, Nietzhe. Nietzhe mengajarkan bahwa kehendak manusialah yang paling penting, bukan kehendak Tuhan. Sebagai seorang manusia dengan kemauan baja, Liddy tidak merasa membutuhkan Tuhan. Setelah menjalani hukuman penjara empat tahun karena peran sertanya dalam skandal Watergate, Liddy memperharui persahabatannya dengan beberapa mantan kolega FBI, yang memintanya untuk bergabung dalam studi Alkitab mereka. Ia bersedia dengan satu syarat; “tolong jangan berusaha membuatkan menjadi Kristen.” Tentu saja, hal-hal itu tidak berjalan seperti yang diharapkan oleh Liddy. Ia bersedia membaca alkitab sebagai sebuah dokumen sejarah, namun sikap sahabat-sahabatnya terhadap alkitab membuatnya mencermati alkitab lebih jauh. Ia mulai berpikir tentang Tuhan. Jika Tuhan tak terbatas dan kita terbatas, pikirnya, bagaimana kita dapat memahami Dia? Liddy berpikir, Tuhan harus berkomunikasi denganku. Lalu ia menyadari, alkitab adalah komunikasi Tuhan. Masih saja ia membantah, kita tidak akan pernah layak di hadapan Tuhan. Dan sekali lagi ia disambar petir; Tuhan mengirimkan PutraNya untuk membuat kita layak oleh penyaliban dan kebangkitanNya, dan agar berlangsung dialog yang terus-menerus antara Tuhan dan manusia. Liddy tiba-tiba merasakan kebutuhan akan dan ia menerima Ada Yang Lebih Berharga Selain AllahJenny Lind yang dikenal sebagai “burung Nightingale Swedia” meraih sukses di seluruh dunia sebagai penyanyi opera yang berbakat. Ia bernyanyi bagi para kepala negara dan mempesonakan ratusan ribu manusia di zaman pertunjukkan yang hidup. Bukan saja ketenarannya tumbuh, melainkan juga kekayaannya. Namun, di puncak karirnya, ketika suaranya memuncak, ia meninggalkan panggung dan tidak pernah kembali. Pasti ia kehilangan ketenaran, uang dan sambutan ribuan penggemarnya – namun Jenny Lind mencukupkan dirinya untuk hidup menyendiri bersama suaminya. Suatu kali seorang teman berkebangsaan Inggris mengunjunginya. Ia menemukan Lind bersujud di pantai dengan sebuah alkitab. Ketika ia mendekatinya, ia melihat perhatian Lind terpaku pada matahari terbenam yang indah. Mereka lalu membicarakan kenangan-kenangan lama dan mantan kenalan-kenalan dan akhirnya percakapannya beralih kepada kehidupannya yang baru. “kok kamu meninggalkan panggung padahal karirmu sedang memuncak-memuncaknya?” Jenny lalu memberikan memberikan jawaban yang mencerminkan akan kedamaian batinnya; jika setiap harinya, saya semakin tidak memikirkan ini sambil menunjuk kepada alkitabnya dan sama sekali tidak memikirkan itu sambil menunjuk kepada matahari terbenam, apalagi yang dapat kuperbuat?.Jenny Lind memprioritaskan hubungan pengenalannya akan Allah melebihi apapun yang dapat ia capai dalam hidupnya. Ia meninggalkan karirnya dalam artian apa yang menjadi pencarian kebanyakan orang untuk menata dunia batinnya. Kisah Penulis Himne Edward MotePenulis himne abad ke-18, Edward Mote tidak tahu bahwa ia membutuhkan Allah hingga ia berusia enam belas tahun. Dilatih oleh seorang pembuat lemari, ia lalu pergi bersama tuannya untuk mendengarkan seorang pengkhotbah besar dan langsung diubah imannya melalui khotbah itu. mulai hari itu, ia menjadi umat Allah, namun dibutuhkan 55 tahun untuk menyadari salah satu impiannya; membangun gereja bagi jemaat Baptis setempat. Sebagai rasa terima kasih kepadanya karena telah menjadi kuasa pendorong yang tepat di balik bangunan-bangunan yang baru itu, warga disana menawarkan hak milik atas bangunan itu, tetapi ditolaknya. Yang ia inginkan hanyalah mimbarnya, untuk mengkhotbahkan tentang Yesus Kristus, “ kalau saya berhenti melakukannya” katanya kepada mereka “singkirkan saya!”Dari 100 himne lebih yang ditulisnya, Mote mungkin paling dikenal karena “the solid rock”. Ia terinspirasi akan lirik ini pada suatu pagi ketika sedang bersiap-siap kerja dan sebelum hari itu berakhir, ia sudah menyelesaikan empat baris lirik pertamanya. Hari sabat berikutnya ia mengunjungi seorang jemaat yang sedang mendekati ajal dan menyanyikan himne itu kepadanya. Jemaatnya itu terhibur olehnya dan suaminya meminta Mote untuk memberikan salinan himne tersebut. Mote memberinya setelah menambahkan dua baris lirik lagi. Terkesan oleh betapa berartinya nyanyian itu bagi pasangan itu, Mote mencetak seribu lembar dan mendistribusikannya. Hari ini, himne itu menjadi salah satu himne yang paling digemari di gereja. Pengharapanku di bangun di atasYang tidak kurangDari darah dan kebenaran Yesus;Aku tidak berani mengandalkan kerangkaDasar yang paling manispun,Melainkan, sepenuhnya aku bersandar pada nama atas Kristus, sang batu karang, aku berdiri –Tanah yang lainnya hanya lumpur pasir,Tanah yang lainnya hanya lumpur DoaSelama lima puluh tahun, suster Agnes dan nyonya Baker telah berdoa bagi bangsa Latvia agar dibebaskan dari penindasan Soviet. Yang pertama, mereka berdoa bagi kebebasan beribadah di gereja Methodis di Leipaja. Ketika rezim Soviet yang berkuasa, musuh mengambil alih gereja dan mengubah tempat yang kudus itu menjadi tempat olahraga. Doa-doa mereka terjawab pada tahun 1991, ketika penindasan tersebut berakhir. Bangsa Soviet pergi dan bangsa yang kecil itupun bebas. Namun, bangs aitu perlu dibangun kembali dan suster Agnes dan nyonya Baker bertekad untuk membantu. Pertama, kedua wanita itu yang sekarang sudah lebih dari 80 tahun usianya, berbicara kepada seorang pendeta setempat. Mereka mengatakan bahwa jika ia mau menjadi pendeta mereka, mereka mau menjadi jemaatnya yang pertama, lalu sebuah gereja dilahirkan kembali. Berikutnya mereka harus mendapatkan kembali kepemilikan dari gedung gereja tersebut. Setelah hal itu terlaksana mereka mulai menyiapkan gereja itu untuk pelayanan-pelayanan ibadah. Salah seorang anggota gereja mengecat kembali dinding-dinding yang tingginya 25 kaki itu. selama berminggu-minggu ia naik steger dan mencat dinding-dindingnya serta langit-langitnya. Jendela-jendela dengan gaya Palladian yang tinggi dibersihkan menjadi terang bercahaya, dan lantai kayunya diperbaiki sehingga berkilap kembali. Karena pencatatan yang baik oleh para anggota gereja, tempat duduk jemaat yang dulu ternyata di simpan di luar negeri lalu dikembalikan dan disiapkan bagi para jemaat. Suster Agnes telah menyimpan organ pompanya di rumahnya jadi iapun mengembalikannya ke tempat kudus itu. Ketika ia tidak sedang memimpin koor, ia memainkan organ itu dengan begitu antusias. Allah telah memperlihatkan kesetiaanNya. Lenin telah meramalkan bahwa umat kristiani akan mati dalam satu generasi. Setelah para nenek meninggal, katanya tidak akan ada lagi umat kristiani yang tersisa. Namun ia tidak kenal dengan suster Agnes dan nyonya Baker dan Allah yang mereka kasihi. Doa amat berkuasa, kita hanya perlu tenaga dan energi untuk menunggu dengan sabar jawaban-jawaban doa kita dari Allah. Kisah Thomas Benton26 Februari 1844 adalah salah satu tanggal yang paling memalukan dalam sejarah Angkatan laut Amerika Serikat. Kapal perang yang paling ampuh saat itu, Princeton, sedang membawa presiden Amerika Serikat, Sekretaris Negara dan Angkatan laut, anggota-anggota kongres serta pejabat-pejabat pemerintah lainnya di Potomac. Untuk menghibur para tamu, Meriam besar Princeton, yaitu Peacemaker, ditembakkan. Pada tembakan yang kedua, Meriam tersebut meledak dan menewaskan Sekretaris Angkatan Laut dan beberapa orang lainnya. Persis sebelum Meriam itu ditembakkan, senator Thomas Benton dari Missiouri berdiri di dekatnya. Seseorang teman memengang bahunya. Benton pergi untuk berbicara dengannya dan membuat Benton jengkel, Sekretaris Angkatan Laut, Gilmore, menempati tempatnya berdiri tadi. Persis pada saat itulah meriamnya ditembakkan dan Gilmore tewas. Saat-saat menentukan itu sangat-sangat menentukan Benton. Ia adalah seorang pemarah dan suka bertengkar dan baru-baru ini telah bertengkar keras dengan Daniel Webster. Namun setelah luput dari kematian di Princeton, Benton berdamai dengan Webster. Katanya kepada Webster, “tampaknya, Pak Webester seolah-olah sentuhan di bahu saya tempo hari adalah tangan yang MahaKuasa yang diulurkan ke bawah sana untuk menarik saya dari apa yang akan menjadi kematian seketika. Keadaan itulah yang mengubah cara berpikir dan kehidupan saya sekarang. Saya merasa menjadi orang yang berbeda dan pertama-tama saya ingin berdamai dengan semua orang dengan siapa saya begitu kasar selama ini. Allah memakai situasi dan kejadian ini untuk menyelamatkan seorang yang Antonia CasseseDi tengah-tengah kekerasan, terror ataupun perang, mungkinkah kita menemukan sebuah pulau kedamaian? Kemanakah seorang harus pergi untuk merasakan ketentraman. Sebuah tempat yang tak seorangpun menyangka akan mendapatkan kedamaian adalah pengadilan Yugoslav War Crime Tribunal, yang diadakan di the Hague. Pasti kepala pengadilan itu membutuhkan cara untuk melepaskan diri untuk dari kisah-kisah mengerikan yang sampai ke mejanya menyangkut Bosnia. Bagaimanakah Antonia Cassese melupakan akan bayang-bayang mengerikan dari ketidakmanusiawian manusia? Dengan mengunjungi Mauritshuis Museum di pusat kota dan mengisi pikirannya dengan lukisan-lukisan indah karya Johannes Vermeer. Apanya sih dari karya Vermeer itu yang menginspirasi Cassese? Katanya, kedamaian serta ketentraman lukisan-lukisan itu. kedamaian dan ketentraman? Boro-boro Vermeer merasakan akan kedamaian dan ketentraman! Ia tinggal di Eropa pada zaman yang penuh kekacauan serta konflik. Selama 42 tahun hidupnya, Inggris tiga kali berperang dengan United Provinces of Netherlands Belanda, negara asal Vermeer. Vermeer juga memiliki banyak anak, banyak hutang, dan menderita kebangkrutan yang memalukan. Mana mungkin lukisan-lukisannya menyiratkan kedamaian? Ketika terjadi suatu krisis politik beberapa tahun sebelumnya, seorang pemuda dan beberapa rekannya membiarkan diri mereka dikuasai oleh kecemasan karena situasi di negara asal mereka. Seorang sejarawan dari Inggris berbicara dengan kelompok ini dan mengingatkan mereka akan kisah Yesus yang menenangka air laut Mat 823-27. “tampaknya”, kata sang sejarawan, ketika berada di tengah-tengah badai, janganlah membiarkan keributannya merusak anda. Yang perlu anda lakukan adalah menjangkau kedamaian yang ada di dalam hati anda dan membiarkannya memancar keluar. Vermeer menjangkau akan kedamaian yang ada di dalam hatinya dan membaginya dengan orang lain melalui lukisan-lukisannya. Cassese menerima kedamaian yang sama itu dari lukisan-lukisannya bertahun-tahun kemudian. Kedamaian dalam hati kita memiliki nama yang penuh kuasa yaitu Yesus TaaviBerbaris dengan pasukannya dalam Red Army, Taavi telah mengambil keputusan, apa yang akan dikatakannya. Para pejabat menghampirinya, dan mengintrogasi setiap serdadu dengan pertanyaan yang sama; apakah kamu umat Kristiani? “bukan” terdengar jawabannya. Lalu kepada yang berikutnya; apakah kamu umat Kristiani? “bukan” demikian jawabannya. Para pemuda yang mengikuti wajib militer itu berdiri dengan penuh perhatian, matanya menatap lurus ke depan. Para penanya semakin dekat dengan pemuda keturunan Estonia yang berusia 18 tahun itu yang telah direkrut menjadi angora Red Army selama penjajaha Soviet atas negaranya. Taavi sudah lama menjadi umat Kristiani. Walaupun hanya orang-orang yang lebih tua yang diperbolehkan pergi ke gereja di negaranya tapi nenek Taavi telah membagikan imannya kepada cucunya itu. ia telah menerima Tuhan sebagai juruselamatnya dan walaupun ia tidak diperbolehkan ke gereja, neneknya mengajarkan kepadanya apa yang ia pelajari setiap minggu. Para penanya itu semakin dekat. Taavi tidak meragukan jawaban apa yang akan diberikannya. Ia telah mengambil keputusan bertahun-tahun sebelumnya, namun ia tetap gugup. Ketika para petugas itu sampai dihadapannya, mereka bertanya, apakah kamu umat Kristiani? Tanpa salah tingkah, Taavi menjawab dengan suara yang jelas, “Ya”. Kalau begitu ikut kami, perintah petugas-petugas komandan itu. Taavi langsung mengikuti mereka. Mereka naik sebuah kendaraan dan pergi ke gedung tempat dapur dan ruang makan. Taavi tidak tahu apa yang akan terjadi, namun ia menaati perintah-perintahnya. Lalu para petugas itu berkata kepadanya, “kamu kami keluarkan dari pasukan tempur. Kamu kan umat Kristiani dan tidak akan mencuri, maka kami tempatkan kamu di dapur. Dapur adalah operasi pasar gelap terbesar Red Army, dengan penyelundupan serta penjualan makana illegal kepada serdadu-serdadu yang kelaparan. Mereka tahu bahwa Taavi akan mengurangi pencurian. Sebuah tindakan kejujuran yang kecil berdampak luas dalam seluruh BlondinDi abad 19 pelintas tali, Blondin akan melaksanakan pertunjukkannya yang paling berani. Ia merentangkan kabel baja dua inci melintasi air terjun Niagara. Ketika ia melakukannya, banyak orang berkerumun menontonnya. Ia bertanya kepada para penonton itu, “berapa banyakkah dari anda yang percaya bahwa saya dapat menggendong seorang pria di Pundak saya menyebrangi air terjun ini?”Kerumunan orang banyak yang semakin banyak jumlahnya itu bersorak-bersorak, percaya bahwa Blondin dapat melakukannya. Blondin lalu memanggul sekarung pasir seberat kira-kira 180 pon dan menyeberangi air terjun itu. Ia tiba di seberang dengan selamat. Lalu Blondin bertanya “ berapa banyakkah dari anda yang percaya bahwa saya benar-benar dapat menggendong seorang menyeberangi air terjun ini?” kembali, kerumunan banyak orang itu bersorak. Siapakah dari anda yang mau naik di Pundak saya dan membiarkan saya menggendong anda menyeberangi air terjun ini? Semua orang terdiam. Semua orang ingin melihat Blondin menggendong seseorang menyeberangi air terjun itu, namun tak seorangpun mau merisikokan nyawannya ke dalam tangan Blondin. Akhirnya, seorang sukarelawan maju untuk berpartisipasi dalam aksi yang menantang maut itu. siapakah dia? Ternyata manajer Blondin yang telah mengenalnya secara pribadi selama bertahun-tahun. Ketika mereka bersiap-siap menyeberangi air terjun itu, Blondin menyuruh manajernya dengan berkata “jangan percaya pada perasaanmu; percayalah pada perasaanku. Kamu akan merasa ingin berbalik padahal kita tidak perlu berbalik. Dan jika kamu mempercayai perasaanmu, kita berdua akan jatuh. Kamu harus menjadi bagian dari diriku. Keduanya menyeberangi air terjun itu dengan selamat. Jangan terlalu percaya diri dengan perasaan kita tetapi percayakanlah diri dan perasaan kita kepada Yesus. Perjalanan Rohani N. B VandallPemberita injil sekaligus penyanyi, N. B Vandall duduk diam di rumahnya sambil membaca surat kabar, ketika salah seorang puteranya masuk ke dalam rumah sambil berseru, “Paul terluka” ia ditabrak mobil dan terseret d jalanan, tubuhnya berlumuran darah dan seorang datang dan membawanya pergi. Vandall lalu menemukan puteranya di sebuah rumah sakit di dekat sana dengan luka-luka parah di kepalanya, geger otak dan beberapa tulangnya patah. Sang ahli bedah tidak tahu apakah nyawanya akan selamat. Ayah yang sangat kalut itu hanya dapat berdoa, sementara sang dokter membersihkan dan menjahit luka-luka di kepala Paul dan merawat tulang-tulangnya yang patah. Yang selebihnya adalah berpulang kepada Allah. Setelah pulang untuk menceritakan hal itu kepada keluarganya, Vandall kembali ke ruang keluarganya dan bersujud dengan seruan dengan segenap hatinya, “Ya Allah” hampir seketika itu juga Vandall mendengar suara Allah di dalam hatinya, mengatakan kepadanya bahwa apapun yang terjadi sekarang ini, semua air mata akan dihapuskan dan dukacita akan hilang dalam kesudahannya. Vandal pergi ke pianonya dan dalam beberapa menit selesai mengubah sebuah himne yang berjudul, After. Sesudah bekerja berat dan penat sepanjang hari, Sesudah kesusahanku berlalu,Sesudah dukacitaku diambil,Akhirnya aku akan melihat akan menantikanku- Yesus yang sedemikian murah hati dan tulus;Di atas tahta-Nya yang indah,Ia akan menyambut aku pulang- Sesudah hari ini berlalu”.Paul pulih hampir sempurna dan iman ayahnya kepada Allah tetap kuat dan teguh, rasa syukurnya tak George MathesonHimne yang berjudul “O Love That Will Not Let Me Go”, ditulis oleh pendeta Skotlandia, George Matheson yang buta. Sementara ia tidak akan pernah mengungkapkan apa yang memicu lirik-lirik yang indah itu, secara luas dispekulasikan bahwa pernikahan saudara perempuannya mengingatkannya akan suatu peristiwa yang memilukan. Persis sebelum ia menikah dengan kekasihnya semasa kuliah, kekasihnya diberitahu tentang kebutaaan yang akan dideritanya. Katanya, kekasihnya itu mengatakan kepadanya, “aku tidak mau menjadi istri seorang penghotbah yang buta” Matheson menceritakannya begini;Himne saya digubah… pada malam saudara perempuan saya menikah… sesuatu terjadi pada saya, yang hanya seorang yang tahu, dan apa yang menyebabkan penderitaan mental yang paling parah. Himne ini adalah karya tercepat yang pernah yang saya gubah dalam hidup saya. Saya merasa seolah-olah himne ini didiktekan kepada saya oleh semacam suara batin ketimbang menggubahnya mengalami penolakan dari kekasih duniawi, Matheson menulis tentang seorang kekasih surgawi yang kasihnya kekal dan setia; inilah himnenyaYa kekasih yang tak pernah melepaskanku, Jiwaku yang letih ku serahkan kepadaMu;Kuberikan kembali hutang nyawaku kepadaMu,Agar di dalam kedalaman samuderaMuIa akan mengalir dengan lebih berlimpah, lebih terang yang selalu menerangi jalanku,Pelitaku yang hampir padam ku serahkan kepadaMu;Hatiku memulihkan sinarnya yang Kaupinjamkan,Agar di dalam sinar matahariMuIa akan lebih terang, lebih surgawi adalah kasih yang kekal, ia menerima setiap orang apa Kakek TuaDi sebuah desa yang jauh di Swiss, berdirilah sebuah gereja yang indah yang dikenal dengan nama Mountain Valley Cathedral. Gereja itu bukan saja indah dipandang, dengan pilar-pilarnya yang tinggi serta jendela-jendelanya yang bergravirnya yang besar, melainkan juga dilengkapi dengan organ pipah yang paling luar biasa di seluruh wilayah tersebut. Orang-orang berdatangan dari tempat-tempat yang bermil-mil jauhnya – bahkan dari gereja-gereja yang jauh untuk mendengarkan nada-nada yang indah dari organ ini. Suatu hari, timbul masalah. kolom-kolomnya masih berdiri, jendela-jendelanya masih berkilau tertimpa sinar matahari, namun lembah tersebut diselimuti oleh kesunyian yang menyeramkan. Daerah itu tidak lagi bergema dengan music organ pipah yang anggun itu. Musisi dan para ahli dari seluruh dunia berusaha untuk memperbaiki alat music itu. setiap kali seseorang berusaha untuk memperbaikinya, warga desa itu sengsara mendengar suara yang tidak harmonis, yang tampaknya menjadi polusi udara. Suatu hari seorang pria tua muncul di pintu gereja itu. ia berbicara kepada penjaga gereja itu, dan setelah beberapa lama, sang penjaga gereja itu setuju dan membiarkan orang tua itu mencoba memperbaiki organ tersebut. Selama dua hari orang tua itu bekerja dalam keadaan hampir hening total. Sang penjaga gereja mulai cemas. Lalu pada hari ketiga, persis tengah hari, lembah itu sekali lagi penuh dengan music yang anggun. Para petani menjatuhkan alat bajaknya, para pedagang menutup tokonya, semua orang dikota itu menghentikan apapun yang sedang mereka kerjakan dan menuju Cathedral itu. Bahkan semak belukar dan pepohonan di puncak gunung itupun tampaknya memberikan respons terhadap music anggun yang menggema di lembah itu. Setelah pria tua itu bermain, seseorang berani menanyakan kepadanya bagaimana ia bisa memulihkan alat music yang luar biasa itu padahal ahli-ahli di dunia tidak bisa. Sang orang tua itu hanya mengatakan “sayalah yang membuat organ ini 50 tahun yang lalu” saya menciptakannya dan berhasil memulihkannya. Allah yang menciptakan kita, Ia juga yang akan memulihkan kehidupan kita setiap harinya. Referensi Pendukung1. Buku, Menikmati Mahatari Terbenam Bersama Allah, Gospel Press, 20012. Buku, Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat Untuk Semua Orang, Gospel Press, 2002 Oleh Bong, Filipina Isi • Aku Ingin Menjadi Kaya • Kehidupan yang Menukar Kesehatan Demi Uang • Aku Mendengar Panggilan Tuhan • Firman Tuhan Menuntunku untuk Melihat Kejahatan Iblis • Aku Berjuang untuk Menyingkirkan Ikatan Uang dan Mulai Menghargai Otoritas Tuhan • Aku Merasa Sangat Bersyukur atas Kasih Tuhan dan Terus Melangkah Menuju Hidup Baru Aku Ingin Menjadi Kaya "Kepala sekolah, tolong beri anakku kesempatan dan biarkan dia mengikuti ujian!" Mata ibuku memohon belas kasihan kepala sekolah saat dia berbicara dengan suara yang sedikit bergetar. Dengan air muka tetap serius, kepala sekolah berkata "Tidak, sekolah punya peraturan. Setiap anak hanya boleh mengikuti ujian apabila biaya ujian telah dibayarkan!" Ibuku tampak malu dan memohon kepada kepala sekolah, katanya "Kepala sekolah, aku juga tahu keadaan sangat sulit bagi Anda di sekolah, tetapi aku punya banyak anak dan kami baru saja akan mengusahakan. Kami benar-benar tidak mampu membayar biaya ujian. Bagaimana kalau aku menulis Surat Pernyataan Berutang SPB kepada sekolah, lalu Anda mengizinkan putraku mengikuti ujian, dan aku akan mencari cara untuk membayar utangku kepada Anda sesegera mungkin ...." Kepala sekolah menatap ibuku dan berpikir sejenak. Tampak seolah-olah dia tidak punya banyak pilihan, lalu berkata "Oke, baiklah!" ………… Aku tidak akan pernah lupa sewaktu aku melanjutkan ke SMA ketika keluargaku tidak mampu membayar biaya ujian, ibuku memohon kepada kepala sekolah agar mengizinkan aku mengikuti ujian dan dia harus menulis SPB. Aku merasa sangat marah saat itu. Dalam masyarakat di mana uang yang berkuasa, jika engkau tidak punya uang, engkau tidak dapat mencapai apa pun, dan diam-diam aku bertekad bulat Setelah tumbuh dewasa, aku akan bekerja keras untuk menghasilkan uang, menjadi kaya dan mengubah suratan nasibku sendiri! Kehidupan yang Menukar Kesehatan Demi Uang Setelah lulus SMA, untuk mewujudkan impianku sesegera mungkin, aku mendaftar di sekolah kejuruan dan belajar reparasi mobil. Ketika belajar di sekolah tersebut, aku berusaha keras untuk belajar pengetahuan spesialis. Ketika teman-teman sekelasku pergi menikmati waktu luang mereka di siang hari, aku masih belajar keterampilan mesin; ketika semua orang pergi tidur di malam hari, aku terjaga membaca dan belajar keras. Setelah lulus, aku pergi ke Manila untuk mengembangkan keterampilanku. Namun, karena tidak memiliki koneksi dan sertifikat kelulusanku bukan dari sekolah terkenal, ketika aku melamar pekerjaan, tidak ada yang mau mempekerjakan aku. Aku merasa tidak punya pilihan lain selain bekerja di perusahaan reparasi mobil milik pamanku. Untuk menghasilkan lebih banyak uang, aku memperbaiki mobil dan membantu pamanku menghitung laporan keuangannya. Aku bekerja setiap hari dari dini hari hingga senja, dan aku masih sering bekerja lembur ketika orang lain selesai dan pulang. Setelah menikah, aku memiliki tiga anak. Aku tidak ingin anak-anakku menjadi miskin seperti aku dulu, jadi aku bekerja lebih keras. Aku bekerja setiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam, dan setelah bekerja aku mengendarai tuk-tuk listrik, mengangkut orang-orang berkeliling demi menghasilkan uang tambahan. Akhirnya aku pulang sekitar jam 2 pagi dan hanya tidur sekitar tiga atau empat jam setiap malam. Bukan hanya itu, aku juga menggunakan cuti empat hari yang kumiliki setiap bulan untuk bekerja sambilan sebagai sopir taksi demi menghasilkan sedikit uang tambahan. Sekalipun aku sudah menjadi orang yang percaya kepada Tuhan, aku hanya menghadiri pertemuan ibadah ketika aku memiliki waktu luang dan terkadang aku merasa berutang kepada Tuhan. Namun ketika aku melihat keluargaku tidak hidup sejahtera, aku akan mulai bekerja keras lagi membanting tulang demi mendapatkan uang. Setelah beberapa tahun bekerja keras, akhirnya aku bisa membeli rumah dan mobil. Namun, yang tidak begitu hebat adalah, karena aku telah bekerja di malam hari begitu lama dan terlalu memaksakan diri, aku mengalami tekanan darah tinggi. Dokter berpesan agar aku pergi berobat dan tidak lagi terlalu banyak bekerja. Aku berpikir dalam hatiku "Kondisi kesehatanku sudah tidak bagus dan jika nanti aku tidak bisa mencari uang, apakah itu berarti bahwa harapanku untuk menjadi kaya sekarang pupus?" Memikirkan hal ini, aku merasa putus asa. Namun, aku tidak mau menyerah begitu saja, jadi aku pergi berobat dan melanjutkan mencari uang baik siang maupun malam. Baru ketika aku benar-benar merasa tidak sehat secara fisik, aku terpaksa tinggal di rumah dan tidak mengeluarkan mobil. Tetapi setiap kali beristirahat, aku menyadari kalau aku akan menghasilkan uang lebih sedikit dan kemudian aku menjadi enggan untuk beristirahat, sehingga aku menahan penyakitku dan terus mengemudi. Hingga akhirnya, penyakitku memburuk dan aku menjadi sangat lemah sehingga tidak bisa bekerja lagi. Aku tidak punya pilihan selain berhenti bekerja dan beristirahat, serta mengandalkan obat agar tetap bertahan .... Aku Mendengar Panggilan Tuhan Suatu hari di bulan Juni 2016, Pendeta Jess dan istrinya datang menemui kami. Mereka mengatakan bahwa Tuhan Yesus telah datang kembali, dan bahwa Dia sedang melakukan tahap pekerjaan yang baru. Mereka berkata bahwa Tuhan Yesus telah melakukan pekerjaan penebusan di Zaman Kasih Karunia dan, meskipun dosa-dosa kita telah diampuni oleh Tuhan, karena kita telah sedemikian dirusak oleh Iblis, natur berdosa kita yang jahat seperti Iblis tetap berakar dalam diri kita. Mereka berkata bahwa di bawah kekuasaan sifat berdosa kita, kita acap kali mampu berbuat dosa dan melawan Tuhan, dan kita diikat serta dikekang oleh dosa. Mengingat kebutuhan kita sebagai manusia yang rusak, pada akhir zaman Tuhan sekali lagi menjadi manusia untuk melakukan tahap pekerjaan penghakiman dan pentahiran manusia oleh firman, dan tahap pekerjaan ini dilakukan di atas dasar pekerjaan penebusan. Tuhan datang untuk menyelamatkan kita sepenuhnya dari ikatan dosa, dan ini sepenuhnya merupakan penggenapan nubuat Alkitab "Penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan" 1 Petrus 417. Mendengar persekutuan Pendeta Jess, hatiku merasa sangat tersentuh. Aku memikirkan tentang bagaimana, meskipun telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, aku tidak pernah lepas dari ikatan dosa, tetapi tetap mengikuti tren sosial dan mengejar kehidupan yang berlimpah materi …. Sesekali, aku merasa berutang kepada Tuhan, tetapi aku tidak bisa mengendalikan diriku—aku benar-benar memiliki dosa yang berakar dalam diriku! Makin aku mendengarkan, makin aku merasa bahwa persekutuan Pendeta Jess berasal dari Tuhan, jadi kuputuskan untuk mendengarkannya dengan sungguh-sungguh. Pendeta Jess kemudian bersaksi kepadaku tentang pekerjaan Tuhan Yesus yang datang kembali—Tuhan yang Mahakuasa—dan dia mengadakan persekutuan tentang aspek-aspek kebenaran seperti tiga tahap pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia, misteri inkarnasi, bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman-Nya di akhir zaman untuk mentahirkan dan mengubah manusia serta bagaimana Tuhan menentukan tempat tujuan akhir umat manusia. Aku menjadi yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali, dan aku dan istriku dengan senang hati menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Tepat setelah menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman, dengan bersemangat aku menghadiri pertemuan ibadah, aku membaca firman Tuhan setiap kali aku mempunyai waktu, aku merasa sangat dekat dengan Tuhan dan kondisi rohku makin lebih baik. Tetapi setelah beberapa saat, melihat bahwa keluargaku membutuhkan uang untuk banyak hal, aku berpikir aku harus mulai menghasilkan uang dengan segera. Itu semua tidak akan terwujud jika tidak mempunyai uang, jadi aku mulai bekerja keras sekali lagi. Kadang-kadang, pekerjaan berbenturan dengan pertemuan gereja dan aku malah memilih untuk mencari uang, jadi aku tidak rutin menghadiri pertemuan ibadah. Istriku dan saudara-saudariku di gereja berkali-kali menyampaikan persekutuan kepadaku, dengan mengatakan bahwa pekerjaan akhir zaman adalah tahap terakhir pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia. Kita harus berfokus untuk mengejar kebenaran, kata mereka, kesenangan fisik adalah hampa, memiliki makanan dan pakaian sudah cukup, dan tidak apa-apa bekerja hanya pada jam-jam normal. Mereka menyuruhku untuk tidak mengejar kekayaan dan kesenangan materi begitu banyak sehingga aku bahkan tidak mempunyai waktu untuk menghadiri pertemuan ibadah, karena jika demikian aku mungkin akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kebenaran. Tetapi hatiku sudah dikuasai uang dan aku tidak menggubris apa yang dikatakan saudara-saudariku; aku terus bekerja keras untuk mendapatkan uang. Sesudahnya, aku bekerja di perusahaan pamanku di siang hari dan mengendarai taksi di malam hari untuk menghasilkan sedikit tambahan uang. Sebulan berlalu dengan cara ini, lalu dua bulan, kemudian tiga bulan.... Untuk menghasilkan uang, aku terus-menerus hiruk-pikuk dan sibuk. Selama waktu ini, taksiku mengalami masalah hampir setiap hari, tetapi aku tidak pernah berdoa kepada Tuhan atau menenangkan rohku untuk melakukan refleksi diri supaya mengetahui alasan mengapa demikian. Kemudian pada suatu hari, aku baru saja hendak mengeluarkan taksiku ketika mesinnya mogok. Berpikir bahwa kerusakan besar seperti itu tidak akan dapat diperbaiki dengan cepat, aku pulang ke rumah. Sambil berjalan pulang, aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya-tanya "Sejak aku mulai menyibukkan diriku untuk menghasilkan uang, aku belum menghadiri pertemuan ibadah rutin, dan aku merasa makin jauh dari Tuhan. Setiap hari, kepalaku dipenuhi dengan pemikiran tentang bagaimana menghasilkan lebih banyak uang dan bagaimana menjalani kehidupan materi yang lebih baik. Aku tidak pernah memikirkan bagaimana aku bisa menghadiri pertemuan ibadah atau bagaimana aku bisa membaca lebih banyak firman Tuhan dan memahami lebih banyak kebenaran. Mesin mobilku tiba-tiba mogok hari ini—mungkinkah kehendak baik Tuhan ada di balik kejadian ini?" Firman Tuhan Menuntunku untuk Melihat Kejahatan Iblis Setelah tiba di rumah, aku melihat bahwa istriku tidak berada di sana, jadi aku pergi mencarinya ke gereja. Kebetulan aku bertemu dengan dua saudari dan, ketika mereka mengetahui bahwa mobilku bermasalah, mereka bersekutu denganku, kata mereka "Saudaraku, engkau seorang Kristen, dan saat menghadapi masalah, engkau seharusnya menerima bahwa semua itu adalah dari Tuhan! Engkau telah bekerja keras terus-menerus untuk menghasilkan uang, sampai sekarang sudah cukup lama engkau tidak menghadiri pertemuan ibadah secara rutin dan hatimu semakin menjauh dari Tuhan. Mobilmu rusak hari ini dan kehendak baik Tuhan ada di balik kejadian ini. Engkau harus menenangkan hatimu dan mencari dengan tekun. Pikirkan baik-baik Apakah uang diperoleh hanya karena kita ingin memperolehnya? Apakah kita benar-benar mampu mengendalikan nasib kita sendiri? Jika kita memahami pertanyaan-pertanyaan ini, kita akan tahu pendekatan apa yang harus kita ambil terhadap uang." Mereka kemudian memintaku membaca satu bagian firman Tuhan "Nasib manusia dikendalikan oleh tangan Tuhan. Engkau tidak mampu mengendalikan dirimu sendiri meskipun manusia selalu terburu-buru dan menyibukkan diri mewakili dirinya sendiri, dia tetap tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Jika engkau dapat mengetahui prospekmu sendiri, jika engkau mampu mengendalikan nasibmu sendiri, apakah engkau akan tetap menjadi makhluk ciptaan?" "Memulihkan Kehidupan Normal Manusia dan Membawanya ke Tempat Tujuan yang Mengagumkan" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia". Setelah membaca bagian ini, kedua saudari itu kemudian memberiku persekutuan tentang aspek kebenaran kedaulatan Tuhan atas nasib umat manusia. Setelah mendengarkan ini, aku merasa dipenuhi dengan segala macam emosi yang berbeda "Ya," pikirku. "Kita umat manusia adalah ciptaan Tuhan, dan nasib kita dikuasai dan dikendalikan oleh Tuhan. Tuhan juga menentukan sejak semula berapa banyak uang yang dapat kita hasilkan seumur hidup kita, tetapi aku tidak mengakui kenyataan kedaulatan Tuhan atas nasib umat manusia, tetapi sebaliknya hanya berfokus menghasilkan uang dengan kerja kerasku sendiri, menjadikan diriku kaya, mencoba mengubah nasibku sendiri dan berjuang membebaskan diri dari aturan Tuhan—aku benar-benar pemberontak dan bebal!" Setelah menyadari hal ini, aku berkata pada kedua saudari itu, "Sejak aku berhenti menghadiri pertemuan ibadah secara rutin demi menghasilkan uang, aku sudah menghabiskan semua uang yang kuperoleh dengan mengemudikan taksi untuk memperbaiki mobil. Kali ini, uang yang harus kukeluarkan untuk mesin baru adalah semua uang yang kuperoleh dengan mengemudikan taksi selama tiga bulan terakhir. Ini membuat aku benar-benar menghargai bahwa kita benar-benar tidak dapat mengendalikan nasib kita sendiri, dan apakah aku hidup miskin atau kaya atau berapa banyak uang yang kumiliki tidak ditentukan semata-mata oleh upaya sepihakku, tetapi lebih ditentukan oleh kedaulatan Tuhan. Tuhan memakai masalah mesin mobilku mogok hari ini untuk mendesakku agar kembali ke hadapan-Nya, membuatku mengenali kedaulatan-Nya dan agar aku tidak lagi bergumul sendiri. Aku harus belajar bagaimana menaati Tuhan dan menjadikan pengejaran akan kebenaran sebagai prioritasku. Satu-satunya hal yang benar untuk dilakukan adalah memercayakan perihal mencari uang ke dalam tangan Tuhan!" Setelah mendengar aku mengatakan ini, salah seorang saudari berkata, "Syukur kepada Tuhan! Saudaraku, bahwa engkau dapat memahami hal ini, itu adalah karena tuntunan Tuhan! Tetapi jika kita ingin benar-benar bebas dari ikatan yang dikenakan uang pada kita, kita harus memiliki kepekaan mengenai cara-cara dan siasat curang yang Iblis pakai dengan menggunakan uang untuk merusak dan membahayakan kita, kita harus mendapatkan pemahaman yang menyeluruh tentang kejahatan dan kekejian si Iblis serta memahami upaya sungguh-sungguh yang dilakukan Tuhan demi menyelamatkan kita. Marilah kita membaca bagian lain dari firman Tuhan yang berkaitan dengan aspek ini." Sambil mengatakannya, saudari itu membacakan bagiku satu bagian firman Tuhan "'Uang membuat dunia berputar' adalah salah satu falsafah Iblis, dan falsafah ini tersebar luas di tengah seluruh umat manusia, dalam setiap masyarakat. Dapat dikatakan bahwa ini adalah sebuah tren karena pepatah ini telah tertanam di dalam hati setiap orang. Pada awalnya, orang tidak menerima pepatah ini, tetapi mereka kemudian diam-diam menerimanya ketika mereka mulai berhubungan dengan kehidupan nyata, dan mulai merasa bahwa kata-kata ini sebetulnya benar. ... Apakah engkau semua merasa bahwa engkau tidak dapat bertahan hidup di dunia ini tanpa uang, bahwa satu hari saja tanpa uang tak mungkin bagimu? Status orang didasarkan pada berapa banyak uang yang mereka miliki dan begitu pula kehormatan mereka. Punggung orang miskin membungkuk malu, sementara orang kaya menikmati status tinggi mereka. Mereka berdiri tegak dan bangga, berbicara keras-keras dan hidup dengan congkak. ... Sampai sejauh mana pepatah ini telah memengaruhimu? Engkau mungkin tahu jalan yang benar, dan engkau mungkin mengetahui kebenaran, tetapi engkau tidak berdaya untuk mengejarnya. Engkau mungkin tahu dengan jelas bahwa firman Tuhan adalah kebenaran, tetapi engkau tidak mau membayar harga atau menderita demi memperoleh kebenaran. Sebaliknya, engkau lebih suka mengorbankan masa depan dan takdirmu sendiri untuk menentang Tuhan sampai akhir. Apa pun yang Tuhan firmankan, apa pun yang Tuhan lakukan, baik engkau memahami betapa dalam dan betapa besar kasih Tuhan kepadamu atau tidak, engkau dengan keras kepala bersikeras menempuh jalanmu sendiri dan membayar harga demi pepatah ini. Artinya, pepatah ini sudah mengendalikan perilakumu dan pemikiranmu, dan engkau lebih suka membiarkan nasibmu dikendalikan oleh pepatah ini daripada meninggalkannya. Bukankah fakta bahwa orang bertindak seperti ini, bahwa mereka dikendalikan oleh pepatah ini dan dimanipulasi olehnya, menggambarkan bahwa perusakan manusia oleh Iblis itu efektif? Bukankah falsafah dan watak rusak Iblis ini sudah mengakar di dalam hatimu? Jika engkau melakukan ini, bukankah Iblis telah mencapai tujuannya?Ya." "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik V" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia". Setelah membaca bagian firman Tuhan ini, saudari tersebut memberikan persekutuan, dengan mengatakan "Firman Tuhan berbicara dengan jelas tentang akar penyebab mengapa kita tunduk pada ikatan uang, dan firman ini memberi tahu kita konsekuensi serius yang menanti kita jika kita mengejar uang. Setelah manusia digoda dan dirusak oleh Iblis, Iblis menggunakan segala macam falsafah dan aksioma seperti 'Uang adalah yang utama,' 'Uang bukan segalanya, tetapi tanpa uang, engkau tidak dapat berbuat apa-apa,' 'Manusia mati demi uang; burung mati demi makanan' dan 'Uang membuat dunia berputar' untuk menyesatkan dan merusak kita. Setelah menerima falsafah dan aksioma seperti ini, kita memandang uang sebagai hal yang lebih penting daripada yang lain, menganggap bahwa kita hanya bisa mendapatkan pijakan yang kuat di tengah masyarakat jika kita memiliki uang, dan kemudian kita akan dapat menikmati kehidupan yang kaya. Karena itu kita berjuang dan berusaha serta bekerja sangat keras demi mendapatkan uang, dan semakin lama kita menjadi makin rakus. Ketika kita memiliki uang, kita menginginkan lebih banyak uang, dan tanpa menyadarinya kita tenggelam menjadi hamba uang. Kita menghabiskan seluruh waktu kita demi menghasilkan uang, menyia-nyiakan kesehatan tubuh kita, dan kita tidak mengejar jalan yang benar padahal kita sangat tahu bahwa itu adalah jalan yang benar. Kemudian kita tidak lagi merasa ingin menyembah Tuhan atau berusaha hidup dalam kehidupan yang bermakna. Dari sini, kita dapat melihat bahwa Iblis menggunakan aksioma kehidupan yang jahat ini untuk merusak dan mencelakakan kita, menjerat kita sepenuhnya dalam jaringnya, dan dengan demikian membuat kita menyangkal keberadaan Tuhan, mengingkari kedaulatan Tuhan, menjauhi Dia dan mengkhianati-Nya, dan menjadi sepenuhnya berada di bawah kendalinya dan diikat olehnya sehingga kita kehilangan keselamatan Tuhan—inilah tujuan utama Iblis untuk merusak manusia. Namun jika kita tidak memiliki kebenaran, kita tidak dapat memahami siasat curang Iblis, tetapi hanya akan dikendalikan sepenuhnya. Ketika ini berlangsung, kita menjadi makin jauh dari Tuhan, dan ketika pekerjaan Tuhan berakhir, penyesalan sudah terlambat. Kita harus menghargai kesempatan yang kita miliki hari ini untuk diselamatkan oleh Tuhan! Meskipun Iblis membahayakan dan merusak kita dengan cara-cara seperti itu, Tuhan selalu ada di sana, diam-diam menyelamatkan kita. Ketika kita terjerat dalam jaring uang dan tidak bisa keluar, Tuhan membangkitkan hati kita yang mati rasa dengan menangani dan mendisiplinkan kita, membuat kita mampu menenangkan hati dan berusaha memahami kehendak-Nya. Secara lahiriah, mobil mogok tampaknya seperti hal yang buruk, tetapi secara batiniah tersembunyi kasih dan keselamatan Tuhan bagimu!" Melalui penyingkapan firman Tuhan dan persekutuan saudariku, akhirnya aku mengerti bahwa aku sudah menganggap uang sangat penting, sehingga aku tidak memperhatikan kesehatanku sendiri demi uang dan aku bahkan menjauhi Tuhan. Ternyata semua ini adalah akibat tunduk pada ikatan dan bahaya dari aksioma kehidupan Iblis, dan aku berpikir betapa benarnya hal ini. Sebab, semasa masih kecil, aku telah merasakan kepahitan karena tidak mempunyai uang dan dipandang rendah oleh orang lain, dan aku telah menerima falsafah dan aksioma Iblis, seperti "Uang adalah yang utama" dan "Uang bukan segalanya, tetapi tanpa uang, engkau tidak bisa berbuat apa-apa," aku percaya bahwa uang dapat menyelesaikan masalah apa pun dan aku telah bertekad bulat untuk menjadi kaya, jadi, tidak peduli seberapa keras atau melelahkan pekerjaanku, aku tidak peduli sama sekali, bahkan jika aku kehilangan kesehatanku sendiri. Khususnya, setelah menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman, aku tahu bahwa Tuhan sedang mengungkapkan firman-Nya dan melakukan pekerjaan penghakiman-Nya untuk mentahirkan dan mengubah manusia, dan pada akhirnya menuntun manusia ke tempat tujuan mereka yang indah. Aku juga tahu bahwa tahap pekerjaan ini adalah tahap terakhir dari pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia, dan bahwa pekerjaan ini sangat penting bagi kita untuk memperoleh keselamatan. Namun aku belum menghargai keselamatan Tuhan, tetapi hanya pernah berpikir untuk mendapatkan lebih banyak uang dan memiliki hal-hal materi yang baik untuk dinikmati, dan akhirnya aku tidak dapat menghadiri pertemuan ibadah secara rutin untuk menyembah Tuhan, dan hatiku lama-kelamaan makin jauh dari Tuhan. Selama waktu ini, Tuhan telah menolongku melalui saudara-saudariku, dan Dia telah memberiku peringatan melalui mobilku yang sering mengalami masalah, tetapi aku tidak memperhatikan kehendak Tuhan, tetapi hanya bertindak dengan sengaja atas inisiatifku sendiri dan memberontak melawan Tuhan. Apakah semua ini tidak disebabkan karena mengandalkan aksioma kehidupan Iblis untuk menjalani hidup? Jika bukan karena mesin mobilku mogok, aku tidak akan terlibat dalam refleksi diri dan mencari kehendak Tuhan, dan bukankah dengan demikian aku akan kehilangan kesempatanku untuk mendapatkan keselamatan Tuhan dan menghabiskan sisa hidupku dalam penyesalan? Aku telah begitu dirusak oleh falsafah Iblis tersebut! Syukur kepada Tuhan, karena tuntunan firman Tuhan yang memampukanku untuk melihat bahwa falsafah dan aksioma itu tidak lain adalah kekeliruan sesat yang dimaksudkan untuk menipu dan merusak manusia, dan aku melihat dengan jelas maksud jahat Iblis untuk merusak manusia. Sejak itu, aku tidak lagi mau ditipu atau diikat oleh Iblis, tetapi aku ingin kembali ke hadapan Tuhan sekali lagi dan menghadiri pertemuan ibadah dengan sungguh-sungguh, mengejar kebenaran dan menyembah Tuhan. Kemudian, aku menjadwal ulang waktuku aku mencari dua malam setiap minggu untuk berkumpul dengan saudara-saudari untuk bersekutu tentang firman Tuhan dan, bila tidak menghadiri pertemuan, aku akan meluangkan waktu untuk membaca firman Tuhan dan merenungkan kebenaran. Beberapa waktu kemudian, hatiku merasa tenang dan damai, hubunganku dengan Tuhan lama-kelamaan makin dekat, dan yang mengejutkanku adalah bahwa penyakitku juga mulai membaik. Aku Berjuang untuk Menyingkirkan Ikatan Uang dan Mulai Menghargai Otoritas Tuhan Tidak lama kemudian, Tuhan menguji aku. Suatu hari, gereja mengatur tugas bagiku yang membutuhkan beberapa hari untuk mengerjakannya. Aku tahu bahwa Tuhan meninggikan aku dengan memberiku tugas ini dan aku benar-benar ingin memulainya, tetapi waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas ini kebetulan berbenturan dengan pekerjaanku. Aku memikirkan tentang bagaimana aku harus melunasi pembayaran hipotek dan biaya sekolah anak-anakku, dan dalam dua hari aku harus memberi kepada anak-anakku uang sekolah mereka. Jika tidak bekerja selama beberapa hari, aku tidak akan mempunyai cukup uang untuk membayar semuanya. Saat itu aku merasa berada dalam posisi yang agak pelik dan aku tidak tahu apa yang terbaik yang harus kulakukan, jadi aku berdoa kepada Tuhan dan memberitahukan kesulitanku kepada-Nya. Setelah itu, aku membaca bagian firman Tuhan "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik III" "Hal pertama yang harus mereka pahami adalah dari mana manusia berasal, mengapa manusia hidup, siapa yang mengatur nasib manusia dan siapa yang menyediakan kebutuhan manusia dan memiliki kedaulatan atas keberadaan manusia. Pengetahuan ini adalah sarana yang benar yang orang gunakan untuk hidup, dasar yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia." "Jika orang memandang hidup sebagai kesempatan untuk mengalami kedaulatan Sang Pencipta dan mengenal otoritas-Nya, jika orang melihat hidupnya sebagai kesempatan langka untuk melakukan tugasnya sebagai manusia ciptaan dan menyelesaikan misinya, ia pasti akan memiliki pandangan yang benar tentang hidup, pasti akan menjalani kehidupan yang diberkati dan dibimbing oleh Sang Pencipta, pasti akan berjalan dalam terang Sang Pencipta, pasti akan mengenal kedaulatan Sang Pencipta, pasti akan tunduk di bawah kekuasaan-Nya, dan pasti menjadi saksi tentang perbuatan-Nya yang ajaib, saksi tentang otoritas-Nya" Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia. Setelah membaca firman Tuhan, aku memahami bahwa Tuhan menciptakan umat manusia dan memberi kita napas kehidupan, bahwa Dia memberi kepada kita segala yang kita butuhkan untuk bertahan hidup dan memegang kedaulatan atas nasib kita, dan Dia mengungkapkan kebenaran untuk menuntun kita ke jalan yang benar dalam kehidupan. Sebagai makhluk ciptaan, kita harus melakukan tugas makhluk ciptaan di hadapan Tuhan untuk membalas kasih-Nya, kita harus mengalami pekerjaan-Nya dalam kehidupan nyata kita, dan mengalami serta mengetahui otoritas Tuhan. Mengingat kembali diriku yang dahulu, aku selalu mengandalkan upaya subjektif dan ambisi liarku sendiri untuk menempuh jalan manusia duniawi dalam mengejar uang, dan satu-satunya yang kudapatkan adalah penderitaan, dan aku mengalami kehilangan dalam hidupku. Sekarang, aku tidak bisa menjadi seperti dahulu lagi—aku harus mengejar kebenaran, mencari kehendak Tuhan dalam berbagai situasi yang kuhadapi setiap hari, melakukan firman Tuhan dan tunduk pada kedaulatan Tuhan, karena hanya inilah jalan yang benar dalam kehidupan dan hanya pengejaran seperti inilah yang bisa mendapatkan pujian Tuhan. Setelah sampai pada pemahaman ini, aku berdoa kepada Tuhan "Ya Tuhan! Aku sekarang mengerti kehendak-Mu. Aku ingin taat dan melaksanakan tugasku. Aku juga ingin bertekad bulat di hadapan-Mu, bahwa apa pun situasi yang mungkin kuhadapi di masa mendatang, aku akan selalu mencari kebenaran dari dalam firman-Mu, melakukan sesuai dengan persyaratan-Mu, tunduk pada kedaulatan dan pengaturan-Mu dan melaksanakan tugasku sebagai makhluk ciptaan. Aku memohon agar Engkau menuntunku." Setelah berdoa, hatiku menjadi tenang dan aku memutuskan untuk melakukan tugasku dengan sungguh-sungguh. Dua hari kemudian, istriku memberi tahu bahwa putra kami membutuhkan tujuh ribu peso untuk uang sekolahnya, jadi aku membawa satu perhiasan yang sebelumnya kubeli dari pegadaian dan menggadaikannya kembali ke rumah gadai itu. Aku tidak pernah menyangka manajer pegadaian memberiku peso untuk perhiasan itu! Bagiku ini tidak masuk akal, karena manajer pegadaian ini biasanya hanya membayar dalam jumlah kecil. Aku mengira perhiasan itu hanya akan mendapatkan paling banyak peso, tetapi sekarang manajer itu benar-benar memberiku tujuh ribu peso lebih dari jumlah itu dan itu sangat cukup untuk uang sekolah putraku—ini benar-benar perbuatan ajaib Tuhan! Aku sungguh-sungguh menghargai bahwa otoritas Tuhan memerintah dan mengelola segala sesuatu, bahwa Tuhan mengatur segala sesuatu bagi hidup kita dan bahwa kita tidak perlu khawatir atau resah. Aku hanya bisa memanjatkan syukur dan pujian kepada Tuhan. Aku Merasa Sangat Bersyukur atas Kasih Tuhan dan Terus Melangkah Menuju Hidup Baru Suatu hari, aku membaca firman Tuhan ini "Yang ingin Tuhan lihat adalah agar hati manusia dapat dihidupkan kembali. Cara-cara yang Dia gunakan untuk bekerja dalam diri manusia ini merupakan upaya yang terus-menerus untuk membangkitkan hati manusia, membangkitkan roh manusia, memampukan manusia untuk memahami dari mana dia berasal, siapa yang membimbing, mendukung, dan membekali dirinya, dan siapa yang telah mengizinkan manusia untuk hidup sampai saat ini; semua itu adalah cara untuk memampukan manusia memahami siapa Sang Pencipta, siapa yang harus dia sembah, jalan seperti apa yang harus dia tempuh dan dengan cara apa manusia harus datang ke hadapan Tuhan; semua itu adalah cara untuk secara terus-menerus menghidupkan kembali hati manusia, sehingga manusia mengenal hati Tuhan, memahami hati-Nya, dan mengerti kepedulian Tuhan yang besar serta pemikiran di balik pekerjaan-Nya menyelamatkan manusia. Ketika hati manusia dihidupkan kembali, manusia tidak lagi ingin hidup dengan wataknya yang rusak dan merosot, melainkan ingin mengejar kebenaran untuk memuaskan Tuhan. Setelah hati manusia dihidupkan, barulah manusia mampu melepaskan diri sepenuhnya dari Iblis. Dia tidak akan lagi dilukai oleh Iblis, tidak akan lagi dikendalikan atau dibodohi olehnya. Sebaliknya, manusia dapat secara proaktif bekerja sama dalam pekerjaan Tuhan dan firman-Nya untuk memuaskan hati Tuhan, dan dengan demikian mencapai takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Inilah tujuan semula pekerjaan Tuhan" "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik VI " dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia". Baru setelah pengalamanku ini, akhirnya aku mengerti bahwa Tuhan telah mengatur berbagai situasi ini untuk membangkitkan hati dan jiwaku, dan untuk membuat aku mengikuti jalan yang benar dalam kehidupanku menaati Tuhan, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, dan hidup dalam berkat-berkat Tuhan—semua ini adalah upaya keras Tuhan! Aku merenungkan kembali apa yang telah kulalui, mulai dari tenggelam ke dalam rawa-rawa uang dan menderita penyakit serius hingga memiliki kekayaan untuk mendengar Injil Tuhan di akhir zaman dan datang ke hadapan Tuhan, kemudian sekali lagi mengejar uang dan terjerat dalam jaring Iblis. Saudara-saudariku memberiku persekutuan tentang firman Tuhan, aku mulai memiliki beberapa pengetahuan tentang fakta kedaulatan Tuhan atas nasib umat manusia, dan aku juga memiliki beberapa pengetahuan tentang maksud jahat Iblis dalam menggunakan kekeliruan sesat untuk merusak manusia, dan hanya pada saat itulah aku mulai melepaskan uang sedikit demi sedikit, dan aku mengerti bahwa hanya melakukan firman Tuhan dan tunduk pada kedaulatan Tuhan adalah jalan benar yang harus ditempuh dalam kehidupan.... Untuk membangkitkan hatiku dan menyelamatkanku agar tidak dicelakakan oleh Iblis, Tuhan membayar harga yang sangat mahal bagiku dan Dia menunjukkan belas kasih-Nya kepadaku. Setiap langkah yang kuambil, apakah aku mendengarkan dan taat, ataukah aku memberontak dan menjauhi Tuhan, Dia selalu menggunakan cara yang paling pantas untuk menyelamatkan aku. Aku sungguh-sungguh menghargai betapa nyata kasih Tuhan dan betapa indah dan baiknya hati Tuhan! Kalau bukan karena keselamatan Tuhan, aku masih tinggal di dalam jerat Iblis, terperangkap dalam pusaran uang, benar-benar tidak menyadari tentang Iblis apakah yang akan mengubahku. Setelah menghargai kasih Tuhan ini, aku memiliki perasaan yang mendalam tentang sungguh suatu kehormatan yang sejati dan betapa beruntungnya aku bisa datang ke hadapan Tuhan—Tuhan telah memberiku kasih karunia dan menunjukkan kemurahan padaku! Aku hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dan energi di masa mendatang dengan menghadiri pertemuan ibadah, membaca firman Tuhan dan menyembah Tuhan, mempersenjatai diriku dengan lebih banyak kebenaran, dan melaksanakan tugasku dengan baik demi membalas kasih Tuhan. Syukur bagi Tuhan dan terpujilah Dia! – Cerita rohani Kristen tentang kehidupan. Dalam menjalani kehidupan, kita tidak akan selalu memiliki nasib baik, melainkan juga akan bertemu dengan berbagai permasalahan dan pergumulan yang tentu membuat batin tersiksa. Namun kita harus percaya bahwa Tuhan itu ada, Tuhan itu nyata, dan pertolongan Tuhan itu mampu menolong kita mengatasi setiap pergumulan. Asalkan kita berdoa, melalui doa kristen dalam menghadapi masalah kehidupan yang begitu itu, mungkin cerita-cerita tentang Kristen dalam kehidupan ini dapat menjadi acuan bagi kita untuk dapat lebih memahami makna penting dari kehidupan. Cerita ini juga cocok dikisahkan kepada para anak sekolah miggu agar mereka lebih termotivasi dalam menjalani kehidupan. Langsung saja silahkan simak cerita-cerita Kristen tentang kehidupan di bawah ini. Cerita Rohani Kehidupan Penyesalan dalam HiidupBagi seorang Martin Yehezkiel, teman adalah segalanya. Pengertian inilah yang membuatnya mau berkorban apa saja untuk bisa menyenangkan hati teman-temannya, termasuk hidup dalam pergaulan yang buruk.“Ketika aku mulai bergaul sama mereka, aku berkorban buat mereka. aku suka bayarin mereka, minum-minum bareng. aku merasa senang karena mereka ada di sisi aku. aku merasa dihargai sama mereka,” terang pria yang akrab disapa Martin buruk ini, tanpa disadari, menjadi awal kehancuran hubungannya dengan orang-orang yang ia cintai. Mulai dari pertengkaran dengan istri dan berujung pada perpisahan. Hingga penyesalannya yang begitu mendalam atas kepergian ayah yang begitu mencintainya.“Ketika ayah aku meninggal itu, aku menyesal dengan kelakuan aku. Apa yang aku perbuat itu mengecewakan ayah aku. Ketika ayah aku meninggal itu, akunggak ada di tempat. aku merasa bersalah, aku merasa berdosa banget sama ayah aku,” saja, ayah bagi Martin adalah teman yang selalu menyayanginya, sekaligus menjadi tempat untuk meluapkan masalah-masalah yang dia hadapi secara terbuka. Kehilangan itu tak hanya membekaskan kesedihan di hati Martin tetapi juga beban karena kehilangan figur yang telah menopang hidupnya selama ini.“Waktu itu pas keadaan ayah aku meninggal itu, aku suka sedih. aku bilang gitu, ayah itu adalah sumber uang. aku mikir, ketika aku sakau dia bisa tolong aku. Ketika aku nggak ada uang, dia bisa kasih aku. Tapi saat itu ayah udahnggak ada,” bersalah bahkan menyerangnya begitu berat setelah menikmati obat terlarang yang telah membuatnya kecanduan, tepat di dekat peti jenazah sang ayah. Dia mempersalahkan dirinya yang masih terus berkubang dalam kebiasaan buruk itu. Tanpa sosok ayah, dia merasa tak lagi berarti. “aku sempat mikir, aku mau ikut ayah. Buat apa hidup ini”.Jane Amelia, istri yang telah meninggalkannya pun tergerak untuk menolong Martin berbalik dari kebiasaan buruk dan kecanduannya terhadap narkoba. Harapan itu memang sering kali berjarak jauh dari kenyataan. Martin tetap saja belum berubah. “Setelah ayahnya meninggal, Martin itu bukannya berubah. Tapi malah, kalau menurut aku, makin parah,” kata seseorang untuk sembuh dari kecanduan narkoba memang memakan waktu yang panjang. Penderitaan demi penderitaan silih berganti. Harta benda habis terjual demi menahan rasa candu yang tak tertahankan. Belum lagi peristiwa kebakaran di kompleks rumahnya menghanguskan seisi rumahnya. Ia tak lagi punya apa-apa saat itu.“Dalam keadaan rumah aku kebakar, hati aku hancur. aku merasa udah nggakada harapan karena rumah aku udah habis kebakar. Akhirnya aku ungsiin mama aku ke rumah cici aku. Istri aku udah tinggal di rumah mertua aku. aku nggakpunya siapa-siapa lagi,” kata tengah keputusasaan, Martin mulai berteriak meminta pertolongan Tuhan agar hidupnya diubahkan. Langit terbuka mendengar jeritan kesusahannya. Tangan Tuhan menolong tepat pada waktunya. Rumah Damai, sebuah panti rehabilitasi di Semarang akhirnya menjadi rumah tempatnya mendapatkan kesembuhan dari candu menjalani rehabilitasi, Martin banyak kali mendapat bimbingan dari pendiri Rumah Damai, Muliadi. Mereka diberi bimbingan secara rohani, bernyanyi dan berdoa. Proses pemulihan ini akhirnya berhasil memberi kebebasan pada Martin.“Pada waktu aku ada di Rumah Damai, ada satu sesi waktu itu pak Muliadi pendiri Rumah Damai yang membagikan sesi itu”.Martin mengaku bahwa Tuhan adalah pribadi yang selalu menolong, baik saat harapan tampak sirna maupun saat ia hidup sebatang kara. “Dulu aku orangnya bergaul dengan siapa aja. Ternyata pergaulan aku sangat buruk. Bagi aku, teman bukan segalanya buat hidup aku. aku tahu ketika aku susah, teman-teman aku meninggalkan aku, keluarga juga menolak aku. Mereka tidak ada di kehidupan aku. Cuma ada satu pribadi yang menolong aku, yaitu Tuhan Yesus Kristus”.Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik 1 Korintus 15 33adalah firman yang menjadi rema di sepanjang hidup Martin setelah mengalami pemulihan dan pertobatan dari tingkah lakunya yang tidak benar. Kini, dia membuka diri untuk dipakai Tuhan melayani orang-orang yang mengalami masalah serupa dan membangun komunitas yang bertumbuh di dalam Tuhan.“Bukan hanya dia diubahkan dari kecanduannya pada narkoba, tapi saat ini dia menjadi suami yang baik, ayah yang baik dan hubungan keluarga besar pun menjadi lebih baik,” terang Demikian pembahasan dari renungan rohani kristen tentang kehidupan, kisah inspiratif kehidupan nyata, cerita motivasi kristen, kisah inspiratif katolik, cerita motivasi teamwork, cerita motivasi hidup, cerita motivasi untuk penyemangat kerja, cerita motivasi untuk anak sekolah, cerita motivasi orang Doa Pengakuan Dosa Kristen Mohon Ampun32 Kata Bijak Kristen Tentang Kehidupan Dunia27 Kata Mutiara Rohani Kristen Tentang Kehidupan

cerita inspirasi rohani kristen